Buku Panduan Perawat INDONESIA-14

Mencegah Dari Jatuh

Jatuh adalah penyebab utama kematian orang lanjut usia (lansia) diatas 65 tahun, sehingga tugas merawat lansia yang paling utama adalah menjegah agar tidak jatuh.

Karena seiring bertambahnya usia biasanya diikuti dengan penyakit kronis, seperti: darah tinggi, stroke, kerapuhan tulang, walau hanya jatuh ringan dapat menimbulkan cedera yang parah.

Mencari kelompok manusia yang beresiko tinggi jatuh dan menerapkan langkah menghindari dari kejatuhan maka dapat diyakini lansia atau orang yang lumpuh dapat “berjalan” dengan aman.

Kelompok manusia yang beresiko tinggi jatuh: Apabila ada lansia atau orang sakit seperti di bawah maka perlu mendapat perhatian khusus.

1. Lansia di atas usia 65 tahun, memiliki masalah keseimbangan untuk melangkaht.

2. Mengidap tekanan darah rendah (hipotensi), hipotensi postural (karena perubahan posisi) atau pernah jatuh.

3. Pasien yang punya masalah dengan kesadaran (kehilangan kemampuan untuk mencari arah/disoriented client, mudah gelisah dan bingung) atau menggunakan obat yang dapat mempengaruhi kesadaran atau aktivitas (seperti diurentik/ mempercepat pembentukan urin, obat penawar sakit, obat pencahar/meringankan sembelit, obat penenang, obat tidur, obat jantung).

4. Kekurangan gizi, lemas, pening atau punya masalah dengan tidur.

5. Masalah dengan fungsi anggota tubuh (anggota tubuh tidak bertenaga, persendian sakit, pasca operasi persendian, stroke, pikun).

Cara menghindari jatuh

1. Cahaya terang : Pastikan pandangan dan lampu cukup terang.

2. Lantai yang kering : Apabila basah segera dilap kering, pastikan permukaan lantai tetap dalam keadaan kering.

3. Ruang gerak yang nyaman/tidak ada hambatan : Simpan baik- baik setiap barang pada tempatnya untuk menjaga kenyamanan ruang gerak.

4. Pakailah sandal anti kepleset,jangan bertelanjang kaki.

5. Memilih perabotan rumah tangga yang cocok: Untuk ukuran yang terlalu pendek, terlalu empuk tidak cocok untuk lansia, sebaiknya memilih yang ada pegangannya.

6. Pasang alat anti licin/slip dan pegangan: Terutama tangga dan kamar mandi.

7. Saat memindahkan posisi lakukan secara perlahan, guna menghindari kepala pusing atau posisi yang tidak stabil yang dapat menyebabkan jatuh, semaksimal mungkin menggunakan pegangan untuk menjaga kestabilan.

8. Menggunakan alat bantu: Dalam beberapa kasus ada juga pasien yang menolak menggunakan alat bantu, bisa dengan cara menyemangatinya, jangan karena malu atau takut repot lalu tidak menggunakan tongkat penopang atau alat bantu lainnya, bila pasien tetap menolaknya, disarankan dapat menggunakan alternatif lain seperti : payung menggantikan tongkat penopang, perhatikan harus ada anti licin.

9. Pakaian yang pas di badan: Untuk celana yang terlalu besar mudah terjadi bahaya tersandung, sepatu harus ada anti licin.

10. Untuk pasien yang memakan obat tidur, kepala pusing, tekanan darah yang tidak stabil atau tekanan darah rendah karena perubahaan posisi maka sebelum turun dari ranjang sebaiknya duduk dengan perlahan di pinggir ranjang, setelah kondisi tidak nyaman itu hilang kemudian baru bangun dengan dibantu oleh perawat.

11. Pastikan pagar kedua sisi pinggir ranjang dalam keadaan terpasang.

12. Apabila menemukan pasien merasa gelisah, tidak aman,tidak sadarkan diri, selain mencari penyebabnya juga dapat menemaninya atau memberikan perlindungan yang tepat.

13. Saat menggunakan kamar kecil atau turun dari ranjang untuk beraktivitas harus dibantu oleh perawat.