Buku Panduan Perawat INDONESIA-06

Mengukur tekanan darah dan denyut nadi

Yang harus dipersiapkan

Alat pengukur tekanan darah, buku catatan, alat tulis.

langkah

step1. biasakan untuk mengukur sehari sekali dan 30 menit sebelumnya hindari aktivitas olahraga, mandi (bilas), memberi makan (menuang makanan lewat selang) dan dalam kondisi emosional yang tidak menentu. Apabila ada kondisi seperti tersebut diatas maka lakukanlah 30 menit kemudian sehingga tidak mpengaruhi hasil pengukuran yang dapat menyebabkan salah penafsiran.

step2. Membantu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman, seperti duduk atau berbaring telentang, dapat menggunakan bantal kecil, handuk kecil atau selimut untuk menyanggah lengan tangan. Gulung lengan pakaian hingga ke bagian lengan atas atau meluruskan lengan pakaian, cari urat nadi bagian lengan dan letakan setinggi jantung.

step3. Taruh alat pengukur tekananan di tempat yang datar, telapak tangan pasien menghadap ke atas, lilitkan kantong pengukur di lengan atas, jarak sisi bawah kantong dari siku tangan antara 2-3 cm. Untuk mengukur kencang-longarnya kantong adalah dapat memasukan 2 jari kedalamnya, bila di atas kantong ada tanda ♂ (titik pusat balon) maka letakan tepat di urat nadi lengan tangan.

step4. Tekan tombol pengukur.

step5. Pastikan hasil pengukuran, lepaskan kantong pengukur.

step6. Catat angkanya, misalnya: 120/80 mmHg.

Perhatian

1. Perhatikan posisi pasien, saat mengukur lengan tangan harus tersanggah dengan baik.

2. Memilih titik ukur yang tepat, sebaiknya mengukur di tempat yang sama.Untuk pasien yang pertama kali diukur maka pengukuran dilakukan di kedua belah tangan, kemudian merujuk kepada angka yang tertinggi, apabila perbedaan tekanan diastolik/ bawah lebih dari 10 mmHg atau tekanan sistolik/atas lebih dari 20 mmHg, maka perlu dilakukan konfirmasi lagi dan memeriksa apakah ada penyempitan urat nadi atau masalah lain.Saat melakukan pemeriksaan ulang, pastikan kantong pengukur apakah tepat pada titik pembuluh darah yang paling besar.

3. Perhatikan kehangatan tangan yang diulurkan saat mengukur tekanan darah, setelah selesai segera tarik lengan pakaian agar tidak masuk angin.

4. Sebisa mungkin mengukur lengan tangan yang telanjang, bila cuaca dingin dapat mengenakan pakaian dalam atau lengan panjang yang tipis, tapi harus memastikan bahwa lengan pakaian lurus.

5. Disesuaikan dengan kondisi saat itu, bila ingin mengukur ulang sebaiknya istirahat 1-2 menit atau gerakkan lengan dulu sebelum memulai lagi dan renggangkan urat nadi serta kempeskan balon kantong pengukur.

6. Tekanan darah yang normal untuk tekanan sistolik/atas: 90-140 mmHg, tekanan diastolik/ bawah: 60-90 mmHg (50-90 mmHg).

7. Penyebab terjadinya perbedaan saat mengukur tekanan darah dapat dibedakan menjadi: Tekanan darah tinggi yang palsu dan tekanan darah rendah yang palsu.

(1) Tekanan darah tinggi yang palsu

A. Lengan pasien lebih rendah dari jantung.

B. Kantong pengukur yang tidak cocok: terlalu ketat sehingga tekanan lebih tinggi.

C. Balon pengukur terlalu kendur atau tidak merata (sehingga dibutuhkan tekanan yang lebih besar untuk menekan urat nadi).

D. Angka cenderung tinggi apabila pengukuran dilakukan saat pasien sedang merokok, kantong kemih mengembang, menahan kencing atau setelah makan, olahraga atau dalam keadaan cemas.

(2) Tekanan darah rendah yang palsu

A. Lengan pasien lebih tinggi dari jantung.

B. Kantong pengukur terlalu besar sehingga hasilnya lebih rendah.

8. Apabila tekanan darah tinggi yang berkelanjutan, artinya di atas 60/100 mmHg atau disertai tingkat kesadaran terganggu, tubuh lemas, ucapan yang tidak jelas. Tekanan darah rendah yang berkelanjutan, artinya dibawah 90/60 mmHg atau disertai dengan tangan kaki yang dingin, kepala pening, segera sampaikan kepada majikan untuk dibawa ke rumah sakit.

9. Posisi pembuluh darah ada di “pergelangan tangan dekat di bawah jempol tangan adalah tempat yang sering digunakan untuk mengukur denyut nadi”.

10. Apabila denyut nadi melebihi 100 kali/menit atau di bawah 50 kali/menit yang disertai dengan sesak dada, jantung terasa sakit, sesak nafas segera tenangkan pasien, berikan oksigen dan di saat yang bersamaan sampaikan kepada majikan dan membantu untuk dibawa ke rumah sakit.

11. Bila muncul kondisi tidak nyaman seperti yang dijelaskan pada nomor 2 di atas, periksa detakan nadi pada bagian leher, untuk memastikan ada tanda kehidupan.