Merawat Luka Baring
Apa itu luka baring?
Luka baring adalah bagian tubuh yang terluka akibat tekanan yang berkelanjutan, sehingga peredaran di bagian tubuh itu terhambat, bila tekanan ini berkelanjutan lebih dari enam jam maka sel tubuh itu akan mati. Luka baring juga bisa disebabkan karena lembab atau celana dalam yang tidak rata atau pergesekan yang tidak tepat.
Tingkatan luka baring
Tingkat 1 Kulit bagian yang tertekan merah namun tidak terkelupas.
Tingkat 2 Kulit bagian yang tertekan terkelupas dan lecet.
Tingkat 3 Kulit bagian yang tertekan lecet dan melukai kulit dalam.
Tingkat 4 Kulit dan daging atau tulang bagian yang tertekan menjadi luka.
Tingkat yang tidak dapat diklasifikasikan: “Semuanya berwarna hitam, harap segera dibawa ke dokter”
Jangan menggesek
1. Untuk pasien yang tidak dapat menggeser dengan sendirinya, bila ingin bersandar di ranjang maka letakkan bantal di bawah lutut agar pasien tidak merosot yang bisa menyebabkan pergesekan.
2. Bila ingin memindahkan pasien ke atas/bawah atau ke kiri/ kanan, hindari menggunakan cara menyeret, gunakan sprei ranjang untuk menggeser posisi pasien.
3. Taruh bantal di antara kaki dengan papan penahan kaki agar pasien tidak merosot ke bawah.
Pasien yang beresiko tinggi terkena luka baring
Pasien yang memiliki kondisi seperti kurang gizi, darah rendah, sembab/edema, perokok, lanjut usia, tidak sadarkan diri, tidak dapat membalikkan badan dengan sendiri, diabetes/kencing manis, tidak dapat mengontrol pembuangan air kecil/besar.
Cara merawat luka baring
1. Perhatikan kondisi kulit yang luka dan catat: terutama ukuran luka, warna dan cairan yang keluar. Ukuran luka dapat diukur dengan kertas yang tembus pandang, catat dengan menggambar ukuran luka kemudian mengukur panjangnya, juga sekaligus mencatat warna cairan yang dikeluarkan dan catat sebanyak mungkin informasi yang ada. Seperti cairan yang bening, berlendir, nanah, darah dll.Ikuti petunjuk dari tenaga ahli untuk membersihkannya, jika semakin meningkat atau membengkak merah, harap beritahukan kepada anggota keluarga dan membantu untuk dibawa ke rumah sakit
2. Perlindungan sebelum menyentuh pasien: Sebelum dan sesudah melakukan perawatan atau mengganti sprei ranjang dan pakaian pasien,harus mencuci tangan hingga bersih. Apabila berkemungkinan bersentuhan dengan cairan atau darah pasien maka harus mengenakan sarung tangan. Untuk kulit yang cedera tidak boleh dibersihkan dengan sabun batang atau cair, termasuk korengan kulit tidak boleh dikorek.
3. Cara meningkatkan daya tahan kulit atas tekanan atau luka
(1) Gizi yang seimbang dapat mencegah luka baring dan mempercepat penyembuhan luka baring, oleh karena itu harus memperhatikan kondisi makan pasien, bila diperlukan bisa ditambah dengan vitamin.
(2) Jaga agar kulit dalam keadaan bersih dan kering, bila diperlukan dapat mengoleskan krim, minyak dan dipijat agar kulit tidak kering dan pecah.
(3) Untuk pasien yang tidak dapat mengontrol pembuangan air kecil/besar, harus lebih memperhatikan kebersihan kulit agar kotoran tidak merusak kulit, bila diperlukan setelah membuang air besar, perawat boleh memoleskan Vaseline disekitar lubang dubur.
(4) Untuk kulit yang merah-merah pada bagian yang tidak tertekan bisa dibantu dengan memijit agar peredaran darah sekitarnya dapat lancer. Dengan memijat dapat memperlancar peredaran darah. Untuk cara memijat boleh menanyakan kepada petugas medis.
4. Gunakan alat bantu yang tepat, seperti: kasur angin (air bed) atau alas duduk bisa mengurangi beban tekanan kepada kulit. Jangan menggunakan yang jenis gelembung, karena jenis seperti itu dapat menahan peredaran darah.